Beda dengan hujan es di daerah lintang tengah atau lintang tinggi yang diameter butiran es bisa di atas 10 cm, diyakininya dapat merusak tanaman bahkan properti. "Oleh karena itu di daerah lintang tengah atau lintang tinggi sering dilakukan teknologi modifikasi cuaca untuk mengurangi hujan es," tutup Seto. (Humas/HMP) Ed. SP Seperti halnya fenomena yang terjadi di Sumatera Barat bulan Mei 2014, hujan es yang turun menyebabkan puluhan rumah rusak. Berikut fenomena hujan es yang pernah terjadi di Indonesia: 1. Cimahi, Jawa Barat Fenomena hujan es di Cimahi terjadi pada Sabtu 26 Maret 2016. Hujan es berupa batuan es berbentuk kelereng dengan ukuran bervariasi. Kepadatan es adalah 0,9167 [6] –0,9168 g/cm 3 pada 0 °C dan tekanan atmosfer standar (101.325 Pa), sedangkan air memiliki kerapatan 0.9998 [6] –0.999863 g/cm 3 pada suhu dan tekanan yang sama. Air cair paling padat, dengan kerapatan 1 g/cm 3 pada suhu 4 °C dan menjadi tidak begitu padat ketika molekul air mulai membentuk kristal es Batu es yang luar biasa besar, berdiameter kira-kira 15 cm, ditemukan pada tanggal 3 September 1970 setelah suatu badai di Kansas (AS). Batu-batu es yang besar jatuh dengan kecepatan sekitar 160 km/jam. Hujan es khususnya merusak tanaman budi daya; sebuah badai hujan es kadang-kadang mengakibatkan kerugian hingga jutaan dolar. Warga lereng pegunungan Muria, kabupaten Pati, Jawa Tengah, dibuat kaget, ketika suara hujan, berganti dengan suara seperti kerikil batu yang jatuh dari lang wvbFGS.

hujan es batu di indonesia